Berkat kesuksesan game jenis arcade populer Cookie Run: OvenBreak yang luar biasa, Devsisters kini menjadi salah satu penerbit game terkenal di Korea Selatan. Sejak peluncuran serinya pada 2016, game Cookie Run: OvenBreak dan Cookie Run: Kingdom (sekuel populernya pada 2021) telah didownload pengguna lebih dari 80 juta kali.
Sejak awal, Devsisters mengandalkan pembelian dalam aplikasi (IAP) sebagai sumber pendapatan utamanya. Mereka awalnya bereksperimen dengan iklan dalam aplikasi (IAA), tetapi hasilnya di bawah ekspektasi mereka. Kemudian pada 2020, Devsisters mempertimbangkan ulang strategi pendapatannya karena 90% pemain Cookie Run: OvenBreak adalah pengguna yang tidak membayar. Melihat tren pasar yang positif terkait iklan dalam aplikasi, tim mereka memutuskan untuk mencoba kembali iklan dalam aplikasi dan bekerja sama dengan Google AdMob. Setelah bereksperimen dengan iklan reward dan penempatan, jaringan iklan AdMob menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 5 kali lipat dan membantu Devsisters menggunakan model monetisasi campuran IAA dan IAP untuk semua pengguna global Cookie Run: OvenBreak mereka.
Menemukan strategi iklan yang tepat
Devsisters mencoba iklan dalam aplikasi saat Cookie Run: OvenBreak dirilis pertama kali pada 2016. Pada saat itu, tim mereka tidak dapat menemukan campuran format iklan dalam aplikasi dan penempatan yang tepat untuk memberikan aliran pendapatan yang stabil dan mempertahankan pengalaman pengguna yang luar biasa untuk komunitas pemain mereka.
Semakin lama game berjalan, Devsisters mencari cara untuk menyeimbangkan pendapatan dan pengalaman pengguna dengan lebih baik. Saat berdiskusi untuk mencari cara terbaik dalam melayani lebih dari 400 ribu DAU, yang 90%-nya merupakan pengguna yang tidak membayar, tim mereka mempertimbangkan ulang iklan reward.
Pada 2020, Devsisters menyadari bahwa developer game terkenal lain di Korea Selatan berhasil menerapkan iklan dalam aplikasi ke game mereka. Setelah mempelajari praktik terbaik monetisasi campuran lebih lanjut, Devsisters memutuskan untuk mencoba kembali format iklan tersebut.
Jaringan iklan AdMob merupakan sumber permintaan populer
Devsisters memilih untuk menjalankan fase uji coba dengan beberapa partner, termasuk Google AdMob. Jihyun Dan, Team Lead for User Acquisition and Ad Monetization Devsisters, menganggap AdMob sebagai jaringan iklan yang sangat tepercaya di wilayahnya. Tim mereka juga sudah menggunakan solusi mediasi AdMob dalam satu game. Dengan praktik terbaik dari Google, Devsisters meningkatkan kualitas strategi pengujiannya. Kemudian, Devsisters mengintegrasikan tiga penempatan iklan reward dalam Cookie Run: OvenBreak. Iklan tersebut berada di tempat yang sangat mudah terlihat oleh pengguna, sehingga memberikan engagement yang tinggi dan masukan positif dari pengguna dalam beberapa minggu. Hal ini tidak pernah terjadi dalam eksperimen iklan dalam aplikasi sebelumnya.
Selain itu, Devsisters memperoleh peningkatan pendapatan iklan dalam aplikasi sebesar 500% saat menggunakan jaringan iklan AdMob, lonjakan peningkatan yang melebihi ekspektasi studio tersebut. Permintaan dan pendapatan yang tinggi dari AdMob ditambah performa format iklan reward ini meyakinkan Devsisters untuk menambahkan dua penempatan iklan lagi ke game yang sama setelah enam bulan.
“Kami terkesan dengan pendapatan dalam aplikasi yang dihasilkan oleh jaringan iklan AdMob,” ucap Jihyun Dan.
Dengan data dari eksperimen monetisasi campurannya di Cookie Run: OvenBreak, Devsisters memiliki rencana untuk mengintegrasikan iklan dalam aplikasi ke game populer mereka yang baru, Cookie Run: Kingdom, pada awal 2022.
Rencana untuk masa mendatang
Setelah berhasil menguji dan menerapkan iklan reward ke dua game-nya, Devsisters merasa yakin terhadap potensi iklan dalam aplikasi dan jaringan iklan AdMob sebagai bagian dari keseluruhan strategi pendapatannya. Dengan memperhatikan hal ini, studio tersebut merencanakan lebih awal untuk game besar mereka selanjutnya, Cookie Run: OvenSmash, yang dijadwalkan akan dirilis pada 2022.
